Dewi Murya Agung, atau lebih dikenal dengan nama panggung Dewi Perssik atau Depe, adalah seorang ikon dalam industri hiburan Indonesia. Ia lahir pada tanggal 16 Desember 1985, dan namanya mencorong di dunia seni sebagai penyanyi dangdut, pemeran, pebisnis, dan presenter.
Pilihan nama belakang “Perssik” yang diambil oleh Dewi didasarkan pada saran dari produsernya, Pak Yogi, dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat dirinya. Selain itu, nama “Perssik” juga memiliki makna filosofis dalam budaya Tionghoa, di mana buah persik dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Dewi berharap bahwa dengan menggunakan nama belakang ini, ia dapat membawa keberuntungan dalam kariernya.
Perjalanan karier Dewi Perssik dimulai ketika ia dan manajernya memutuskan untuk pindah ke ibu kota pada tahun 2002 untuk mengejar karier sebagai penyanyi. Nama Dewi Perssik mulai bersinar saat ia membawakan lagu “Bintang Pentas” pada tahun 2003. Lagu ini membuka pintu kesuksesannya, dan pada usia 18 tahun, Dewi Perssik telah menjadi seorang penyanyi yang dikenal di dunia musik dangdut Indonesia.
Salah satu ciri khas Dewi Perssik di atas panggung adalah gerakan “Goyang Gergaji” yang menjadi trademarknya. Gerakan ini ia ambil inspirasinya dari seorang tukang kayu di kampung halamannya yang sedang menggergaji. Gerakan ini menjadi begitu terkenal dan mudah dikenali oleh penonton.
Tak hanya sukses di dunia dangdut, Dewi Perssik juga memutuskan untuk merambah dunia akting. Ia mendapatkan peran pertamanya dalam sinetron berjudul “Mimpi Manis” pada tahun 2006, yang disiarkan di SCTV selama 1,5 tahun. Sinetron ini memenangkan berbagai penghargaan, termasuk SCTV Awards dan AMI Awards. Dewi Perssik juga membintangi beberapa film layar lebar seperti “Tali Pocong Perawan,” “Tiran: Mati di Ranjang,” dan “Setan Budeg.”
Selain berakting dan bernyanyi, Dewi Perssik juga aktif sebagai juri dalam berbagai ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa ia dihormati oleh rekan-rekannya seprofesional.
Kehidupan awal Dewi Perssik dilalui di Jember, di mana ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya adalah seorang mantan anggota Polri yang pernah menjabat sebagai Kepala Polisi Sektor Kalisat di Jember dan Bagorejo di Banyuwangi. Ia juga memiliki pengalaman mengajar mengaji sejak usia belia, yang mengajarkan nilai-nilai mandiri dalam hidupnya.
Dewi Perssik menunjukkan bakat seni sejak kecil, terutama dalam bidang tarik suara dan sebagai seorang mayoret dalam sebuah grup marching band. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan positif seperti mengajar mengaji, bermain marching band, coaching aerobic, dan berjualan sepatu.
Selama kariernya, Dewi Perssik telah merilis banyak single dan telah membintangi banyak sinetron, film layar lebar, dan acara televisi. Selain itu, ia juga telah memasuki dunia bisnis. Karier multifasetnya telah membuatnya menjadi salah satu figur terkenal dan sukses di industri hiburan Indonesia.
Perjalanan Karier yang Penuh Kontroversi
Dewi Perssik, lahir pada 16 Desember 1986 di Jember, Indonesia, adalah seorang artis multitalenta yang telah meraih ketenaran dalam berbagai bidang hiburan. Ia dikenal sebagai penyanyi dangdut, aktris, dan presenter terkemuka di Indonesia. Nama belakangnya, “Perssik,” diambil dari buah persik, yang dalam filosofi Tionghoa dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Dewi berharap bahwa dengan mengambil nama ini, ia juga akan membawa keberuntungan dalam karier dan kehidupannya.
Dewi Perssik memulai karier musiknya pada awal tahun 2000-an. Pada tahun 2003, ia merilis debut albumnya yang berjudul “Bintang Pentas,” yang menjadi langkah awalnya menuju ketenaran. Album ini mengandalkan lagu berjudul sama dan berisi sepuluh lagu dangdut yang memukau penggemarnya. Perjalanan karier Dewi dimulai dari panggung ke panggung di berbagai daerah sebelum akhirnya menjadi seorang penyanyi dangdut terkenal.
Saat Dewi mencoba peruntungannya di Jakarta, ia mengalami masa-masa sulit yang mengharuskannya tidur di studio rekaman untuk menghemat biaya. Selama satu setengah tahun, Dewi juga mencoba nasibnya dengan berbusking di warung sop kambing di Jembatan Lima. Namun, lagu “Bintang Pentas” membawa Dewi ke puncak kesuksesan dan mengukuhkan posisinya sebagai penyanyi dangdut terkemuka. Meskipun sukses, aksinya yang kontroversial di atas panggung, pakaiannya yang terbuka, dan gerakan panggungnya yang sensual sering menjadi sasaran kritik.
Pada tahun 2005, saat tampil dalam sebuah acara SCTV yang kontroversial, Dewi Perssik menjadi sorotan karena insiden ketika buah dadanya tiba-tiba terlihat. Namun, hal ini tidak menghentikannya dalam mengejar karier di dunia hiburan, dan ia terus memberikan penampilan panggung yang penuh semangat untuk menghibur penggemarnya.
Sukses dalam Dunia Akting
Selain karier musiknya, Dewi Perssik juga meraih kesuksesan dalam dunia akting. Pada tahun 2006, ia menerima tawaran untuk berperan dalam sinetron “Mimpi Manis,” yang diproduksi oleh MD Entertainment. Sinetron ini menjadi sangat populer dan ditayangkan selama satu setengah tahun. Dewi Perssik kemudian membintangi berbagai sinetron lainnya, seperti “Islam KTP” (2011), “Centini” (2016), “Nadin” (2017), “Malaikat Tak Bersayap” (2018), “Patih di Kampung Jawara 2” (2019), dan “Cahaya Mentari” (2019).
Kemampuan akting Dewi Perssik terbukti ketika ia memerankan tokoh Virnie dalam film “Tali Pocong Perawan” (2008). Ia juga beradu akting dengan mantan suaminya, Saipul Jamil, dalam film “Setan Budeg” (2008). Dewi juga tampil dalam beberapa film horor lainnya, seperti “Paku Kuntilanak” (2009) dan “Arwah Kuntilanak Duyung” (2011), serta film non-horor seperti “Lihat Boleh, Pegang Jangan” (2010) dan “Kutunggu Jandamu” (2008).
Meskipun sukses dalam dunia akting dan musik, perjalanan karier Dewi Perssik selalu diwarnai kontroversi, kritik, dan bahkan pencekalan di beberapa daerah. Kontroversi ini terutama berkaitan dengan penampilannya yang dianggap terlalu sensual dan berani di atas panggung, serta pakaiannya yang dianggap terlalu terbuka.
Pada tahun 2008, Dewi Perssik mengalami insiden di mana seorang pria meraba dadanya saat tampil dalam sebuah acara ulang tahun di Istora Senayan. Kejadian ini menjadi perbincangan publik dan menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam karier Dewi.
Tahun 2008 juga menjadi tahun pencekalan Dewi di beberapa daerah Indonesia, termasuk Tangerang, Bandung, Depok, Sumatra Selatan, Sukabumi, Probolinggo, dan Balikpapan. Pemerintah daerah memutuskan untuk mencekal penampilan Dewi karena dianggap mengundang kerawanan sosial dan melanggar peraturan daerah terkait pelarangan pelacuran.
Meskipun menghadapi banyak kontroversi dan tantangan, Dewi Perssik terus fokus pada perjalanan karier dan mengukuhkan eksistensinya di dunia hiburan. Ia terus mendapatkan tawaran bermain dalam film-film layar lebar, terutama dalam genre horor yang menjadi ciri khasnya. Salah satu kesuksesan terbesarnya adalah film “Tali Pocong Perawan” yang meraih pendapatan tertinggi pada tahun 2008.
Perjalanan Karier yang Produktif
Dewi Perssik terus produktif dalam dunia hiburan Indonesia. Selama beberapa tahun berikutnya, ia terus mendapatkan tawaran untuk bermain dalam berbagai film, termasuk “Susuk Pocong,” “Paku Kuntilanak,” “Tiran: Mati di Ranjang,” “Lihat Boleh Pegang Jangan,” dan “Arwah Goyang Jupe-Depe.” Film-film ini seringkali mengandalkan ketenaran Dewi dan selalu menarik perhatian penonton.
Selain karier aktingnya, Dewi juga terlibat dalam berbagai sinetron, seperti “Laila” yang tayang pada tahun 2009. Ia juga merilis sejumlah lagu yang sukses di pasaran, termasuk lagu “Hikayat Cinta” yang dinyanyikannya bersama almarhum Glenn Fredly
Dari Panggung ke Bisnis
Kehidupan Awal dan Karir Hiburan
Debutnya di dunia musik terjadi pada tahun 2003 dengan merilis album perdana berjudul “Bintang Pentas.” Meskipun saat itu ia baru memulai, album ini segera mencuri perhatian para penggemar musik dangdut di Indonesia. Album “Bintang Pentas” tidak hanya mengukuhkan namanya sebagai penyanyi dangdut yang berbakat, tetapi juga membawanya ke panggung-panggung terkenal di berbagai daerah.
Dewi Perssik merasakan perjuangan yang keras saat awal-awal memulai kariernya di Jakarta. Untuk menghemat pengeluaran, ia bahkan tidur di tempat rekaman saat sedang merekam albumnya. Selama satu setengah tahun, Dewi Perssik rela menjadi pengamen dan berjuang untuk mendapatkan tempat di industri musik. Keberhasilannya dalam album “Bintang Pentas” membuatnya menjadi salah satu penyanyi dangdut terkemuka.
Namun, perjalanan karirnya tidak selalu mulus. Dewi Perssik sering kali menjadi sorotan media karena kontroversi yang melingkupi penampilan panggungnya. Goyangan panggung yang seronok dan pakaian yang terkadang minim dan ketat menjadi bahan kritik. Meskipun demikian, Dewi Perssik selalu memberikan penampilan panggung yang penuh semangat dan totalitas untuk menghibur penontonnya.
Selain berkarir di dunia musik, Dewi Perssik juga memulai karir aktingnya dengan bermain dalam beberapa sinetron, termasuk “Mimpi Manis” pada tahun 2006. Sinetron ini menjadi salah satu yang paling populer pada masanya dan membantu memperkuat posisinya sebagai seorang selebriti.
Kiprah di Dunia Film
Selain karir musik dan sinetron, Dewi Perssik juga menjalani kariernya di dunia perfilman. Debutnya dalam film dimulai dengan “Tali Pocong Perawan” pada tahun 2008, yang menjadi salah satu film horor paling sukses pada masanya dengan pendapatan tertinggi. Film ini membuktikan bahwa Dewi Perssik tidak hanya pandai di panggung, tetapi juga di layar lebar.
Dewi Perssik terlibat dalam berbagai film lainnya seperti “Tiren: Mati Kemaren,” “Ku Tunggu Jandamu,” dan “Setan Budeg.” Kiprahnya di dunia perfilman membawa banyak sorotan dan ketenaran tambahan.
Pengembangan Bisnis
Selain sukses dalam dunia hiburan, Dewi Perssik juga memiliki bisnis di berbagai bidang. Dia adalah pemilik sejumlah bisnis, termasuk Basecamp Military Lifestyle, Flora Wisata D’Castello Ciater, Dewi Perssik Liquid, Dewi Perssik Jewellery, dan DPS_Glowing serta Dippydawg yang terletak di Kemang.
Pada tahun 2019, Dewi meresmikan Basecamp Military Lifestyle, sebuah restoran dengan konsep resort yang menawarkan pengalaman militer. Tempat ini dilengkapi dengan banyak spot selfie yang instagramable, serta menyajikan makanan lezat dan fasilitas menginap lengkap. Basecamp Military Lifestyle adalah dedikasi Dewi Perssik untuk mendiang ayahnya.
Pada akhir tahun 2021, Dewi melebarkan sayap bisnisnya dengan memulai Flora Wisata D’Castello. Ini adalah destinasi wisata alam berbasis taman bunga yang terletak di Subang, Jawa Barat. Selain itu, Dewi juga menggunakan namanya sebagai merek dalam bisnis produk vape miliknya, Dewi Perssik Liquid, yang menjual produk utama berupa liquid vape dengan beberapa varian.
Kasus Hukum dan Versi Terbaik Dewi Perssik
Pada 5 Februari 2014, Dewi Perssik terlibat dalam kasus perkelahian dengan Julia Perez selama penggarapan film “Arwah Goyang Jupe-Dewi” pada tahun 2011. Perkelahian di lokasi syuting berujung pada proses hukum, dan keduanya akhirnya dihukum penjara selama 3 bulan.
Namun, setelah melewati masa-masa dingin di balik jeruji besi, Dewi Perssik dan Julia Perez akhirnya memaafkan satu sama lain. Mereka bahkan tampil bersama di atas panggung dan berkolaborasi dalam menyanyikan lagu-lagu. Pengalaman ini membawa mereka lebih dekat dan mempererat hubungan mereka, hingga mereka ingin menjalani persahabatan seperti saudara kandung.
Sebelum meninggal dunia, Julia Perez dan Dewi Perssik sudah saling memaafkan. Dewi merasa penyesalan karena saat itu dia belum cukup dewasa dan terlalu impulsif. Kedua penyanyi ini bahkan berusaha menjaga kesehatan satu sama lain dan Dewi Perssik mengunjungi Julia Perez saat sedang mengidap penyakit kanker. Mereka berpesan agar orang lain tidak meniru permusuhan mereka.
Filmografi, Album, dan Acara TV
Selain karir di dunia musik dan film, Dewi Perssik juga tampil dalam berbagai acara televisi, seperti “D’Academy” dan “Bintang Pantura.” Ia juga telah merilis beberapa album studio dan singel, serta berpartisipasi dalam berbagai acara TV lainnya.
Selain itu, Dewi Perssik juga terlibat dalam berbagai film pendek (FTV) dan TV movie, serta pernah berperan dalam sinetron “Centini.” Dalam peran aktingnya, Dewi Perssik telah memperluas cakupan kariernya di dunia hiburan Indonesia.
Dewi Perssik adalah salah satu selebriti yang sukses mengejar ketenaran di dunia hiburan Indonesia dengan berbagai prestasi di bidang musik, film, dan bisnis.