Indonesia Punya Dangdut, Negara Lain Punya Apa?

Sumber foto : theconversation.com

Waktunya bongkar-bongkar fakta soal musik rakyat di seluruh dunia, guys! Jadi, pertanyaannya adalah, apa sih musik rakyat Indonesia? Kebanyakan dari kita pasti ngerasa kalau jawabannya ya dangdut, kan? Atau ada yang punya pandangan berbeda? Nah, mari kita eksplorasi.

Jadi, intinya, musik rakyat atau folk music itu adalah jenis musik yang identik dengan kebudayaan dan masyarakat di suatu negara. Indonesia punya sajian dangdut yang emang jadi salah satu favorit semua kalangan. Meskipun ada yang bilang dangdut cuma musik buat “wong cilik,” tapi jangan cepat nyinyir dulu, ya.

Namun, penting diingat, musik rakyat itu gak selamanya punya alunan yang bikin kita pingin goyang terus. Ada musik rakyat di luar sana yang jauh berbeda. Take contohnya musik folk di Jerman. Mereka cenderung lebih suka lagu-lagu pop yang easy listening, mirip dengan yang kita dengar dari Ungu, Padi, dan sejenisnya. Selain itu, Jerman juga punya minat besar terhadap musik Klasik, hip hop, techno, dan masih banyak lagi.

Di Afrika Selatan, ada genre musik bernama amapiano yang sedang naik daun. Ini menarik karena punya kemiripan dengan dangdut. Musik ini punya irama yang cepat dan ritme yang unik. Amapiano sering menggunakan instrumen piano dan drum sebagai alat musik utamanya.

Amapiano sebenarnya sudah booming di Afrika Selatan sejak awal 2010-an, tapi gak terlalu terdengar di kancah internasional sampai tahun 2020. Baru deh, Amerika Serikat ikutan tergila-gila dengan musik ini. Banyak musisi dan produser di sana yang mulai penasaran dan bermain-main dengan amapiano.

Nah, satu hal yang bikin amapiano beda adalah minimnya vokal. Jadi, sebagian besar lagu cuman pake vokal sebagai latar belakang dan fokus ke instrumen musiknya. Bener-bener cocok untuk bikin pesta dan berjoget di klub malam.

Sama seperti dangdut, amapiano juga punya pengaruh dari berbagai genre musik lainnya seperti house music, jazz, dan kwaito. Kita juga gak boleh lupa, musik ini menggambarkan kehidupan malam dan hiruk-pikuk kota besar di Afrika Selatan.

Nah, di Jerman, ada yang namanya musik schlager. Meskipun banyak orang Jerman yang nyinyir dengan klaim bahwa schlager cuma buat nenek-nenek, tapi masih banyak kok yang demen.

Tema dangdut dan schlager hampir sama, kisah-kisah percintaan, kesedihan, rindu, dan segala emosi meledak-ledak. Beneran deh, musik ini punya kekuatan untuk nyembuhin hati yang lagi galau.

Menurut Dr. Julio Mendivil dari Institut Musik di Universitas Köln, schlager itu seperti obat penenang yang bikin kita merasa lebih bahagia dalam hidup. Jadi, gak ada salahnya kita merasakan sensasi schlager.

Nah, terakhir, mari ke Korea Selatan. Kalau kita denger dangdut, otak kita langsung nyambung ke K-POP. Tapi, ternyata, ada satu genre musik K-POP yang gak terlalu familiar di telinga kita, yaitu “Trot.”

Trot adalah genre musik pop Korea Selatan yang punya tempo khas 2/4 dan 3/4 yang sering digunakan untuk tarian. Liriknya deket banget sama kehidupan sehari-hari, kayak cerita-cerita cinta, keluarga, dan alam.

Meskipun dangdut dan trot punya ciri khas masing-masing, ada persamaan dalam cerita-cerita yang mereka bawakan. Trot punya vibe yang mirip dengan dangdut versi Korea. Meskipun awalnya lebih banyak digemari oleh orang tua, artis seperti Hong Jin Young sukses bikin trot populer di industri musik Korea, terutama lewat lagunya yang catchy berjudul “Love Battery.”

Jadi, guys, meskipun musik rakyat dari berbagai negara punya warna dan karakter unik, semuanya punya peran penting dalam menghibur pendengarnya. Gak peduli apa yang mereka dengar, yang penting, musik bikin hati kita bahagia!

Ada yang mau menambahkan musik apa dan dari daerah mana lagi yang mencerminkan musik rakyat?

Contoh musik Amapiano dari Afrika

Contoh musik Schlager dari Jerman

Contoh musik Trot dari Koreaa Selatan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here