Satu lagi pedangdut yang penampilannya menjadi sorotan adalah Dike Sabrina. Sebelum akhirnya memutuskan untuk mengejar karier di dunia musik, ia memulai perjalanannya sebagai seorang sinden yang tampil di berbagai panggung.
Mengutip detikcom, Dike Sabrina mengubah haluan karier musiknya setelah bertemu dengan ayah Happy Asmara. Berkat bimbingan dari Ayah Hendro, wanita yang lahir di Tulungagung pada tanggal 19 Maret 2003 ini mampu mendapatkan respons positif dalam menjalani profesi sebagai seorang biduan.
“Alhamdulillah dengan karier yang sekarang ini sangat-sangat bersyukur,” ujar Dike.
Dalam wawancaranya, Dike Sabrina menjelaskan faktor-faktor yang membuat dirinya menjadi sorotan yang tajam di dunia musik dangdut. Wanita berpostur 165 cm ini juga dikenal dengan julukan “Ratu Pargoy” oleh para nitizen karena gerakan goyangannya yang khas.
“Cara saya menari mungkin (yang bikin disorot), karena saya dulunya seorang penari,” tutur Dike.
Selain itu, Dike Sabrina juga mengungkapkan tentang sosok idola dalam karier musiknya. Karena awal kariernya dimulai sebagai sinden, ia berharap bisa meraih kesuksesan sebagaimana yang dicapai oleh Soimah.
“Ma’e Soimah, karena beliau pesinden dan pedangdut yang sangat sukses,” kata Dike.
Meskipun popularitasnya meningkat dengan cepat, Dike Sabrina mengakui bahwa ada sejumlah komentar negatif yang ditujukan padanya. Namun, ia menjelaskan bahwa dia tidak pernah merespon dengan cara membalas orang-orang yang mengeluarkan komentar negatif tersebut.
“Ada pastinya, mengolok-ngolok sampai bikin sakit hati, tapi alhamdulillah nggak ngebuat aku nge-down bahkan omongan netizen itu aku buat sebagai cambuk untuk tambah semangat. Saya nggak pernah balas omongan orang, terserah orang mau bicara apa toh kita nggak merugikan orang itu juga,” tutup Dike.