Musik dangdut terus berevolusi, dan kini hadir dengan sentuhan baru bernama hip-dut. Genre ini memadukan alunan khas dangdut dengan elemen hip-hop dan ritme koplo, menciptakan pengalaman musik yang segar dan relevan dengan selera anak muda, khususnya Gen Z. Salah satu lagu yang berhasil mendobrak batasan genre ini adalah “Garam dan Madu (Sakit Dadaku)” karya Tenxi, Jemsii, dan Naykilla.
Viral di penghujung 2024, lagu ini menjadi fenomena baru di media sosial, digunakan dalam berbagai konten kreatif, mulai dari video TikTok hingga Instagram Reels. Tapi, tahukah kamu fakta menarik di balik karya ini?
Pertama, “Garam dan Madu (Sakit Dadaku)” disebut-sebut sebagai terobosan besar dalam genre musik. Meski sering dikategorikan sebagai hip-dut, beberapa penggemar justru menyebutnya sebagai JJ TrapSoul alias Jedag Jedug TrapSoul—perpaduan ritme dangdut modern dengan bass jedag-jedug khas musik elektronik. Kombinasi ini membuat lagu terasa unik dan benar-benar fresh di telinga pendengar.
Selain itu, video musiknya yang dirilis di YouTube pada 20 Desember 2024 langsung meledak. Dalam waktu singkat, video ini ditonton lebih dari 15 juta kali, membuktikan betapa besar antusiasme publik terhadap karya ini. Visualnya yang penuh warna dan energi seolah menjadi magnet yang tak bisa diabaikan.
Dengan lirik yang relatable dan aransemen musik yang penuh semangat, “Garam dan Madu (Sakit Dadaku)” sukses mencuri perhatian banyak orang. Tak hanya menghadirkan warna baru dalam industri musik, lagu ini juga menunjukkan bahwa dangdut dapat terus berkembang dan merangkul elemen-elemen modern tanpa kehilangan identitasnya.
Jika belum mendengarkan, saatnya kamu cek dan rasakan sendiri sensasi unik dari hip-dut. Siapa tahu, kamu jadi penggemar berikutnya!
