Penyanyi dangdut asal Bandung, Adjie Bandung, kembali meramaikan panggung musik dangdut dengan merilis single berbahasa Sunda berjudul “Bank Emok”. Lagu ini berhasil menarik perhatian publik berkat liriknya yang menyentil fenomena sosial tentang utang piutang yang kerap menjerat masyarakat kecil.
Diciptakan oleh Moch Herman Zaelani dan diaransemen oleh Fadlly Sutya Rahman, lagu ini menghadirkan nuansa musik dangdut modern dengan balutan kearifan lokal Sunda. Dengan vokal khas Adjie yang diarahkan oleh Bara Nugara, serta penggarapan audio oleh Fadlly Sutya Rahman, “Bank Emok” menjadi karya yang penuh makna dan kualitas produksi tinggi.
Pesan di Balik Lirik
Lirik “Bank Emok” secara gamblang menggambarkan situasi masyarakat yang terjebak dalam jerat utang ke lembaga peminjaman informal, sering disebut “bank emok.” Frasa seperti:
“Hirup jiga di udag jurig”
menggambarkan betapa stres dan tertekannya hidup seseorang akibat harus mengejar tenggat pembayaran utang setiap minggu. Dengan irama dangdut Sunda yang enerjik, lagu ini tak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan kritik sosial yang relevan.
Refrainnya yang mengulang:
“Oh bank emok, oh bank emok, hirup urang jadi rangsak,”
menjadi pengingat bagi pendengar agar lebih bijak dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tergoda untuk berutang.
Respons dan Akses
Video lirik “Bank Emok” telah tersedia di kanal YouTube Akar Musik dan langsung menarik perhatian dengan banyaknya komentar dari warganet yang merasa lagu ini mewakili pengalaman mereka. Adjie Bandung sukses membalut isu serius dengan cara yang ringan dan mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Lagu ini adalah bentuk hiburan sekaligus refleksi sosial, yang pasti akan terus menggema di hati para penikmat musik dangdut Sunda. Sudah dengar lagunya? Jangan sampai terlewatkan.

