Lagu “Anugerah Terindah” kini hadir dengan nuansa baru berkat sentuhan Niken Salindry, penyanyi muda berbakat asal Kediri yang lahir pada 2008. Awalnya dipopulerkan oleh Andmesh Kamaleng, yang juga menulis lirik penuh perasaan ini, karya tersebut dikenal sebagai balada pop menyentuh hati. Namun, SAFARI MUSIC mengubah total aransemennya menjadi genre koplo campursari, memberikan warna segar yang tak biasa. Lirik seperti “Ku ingin kau jadi milikku, temani diriku seumur hidupku” tetap mengalun, tapi kini berdansa dalam irama khas Jawa yang energik.
Niken Salindry, putri dalang ternama Ki Degleng Gondosupono, bukan nama baru di dunia musik tradisional. Sejak kecil, ia akrab dengan pentas wayang dan karawitan, mewarisi darah seni dari keluarganya. Kini, dengan suara merdu dan kepiawaian mengolah lagu, ia berhasil membawa “Anugerah Terindah” ke ranah yang lebih luas. “Sempat ku berfikir bahwa diriku takkan mungkin mendapatkanmu,” demikian bait pembuka yang menggambarkan keraguan, diikuti tekad kuat dalam “Jangan mundur bila kau tahu caranya untuk maju.” Versi ini seolah jadi cermin perjuangan cinta yang universal.
Transformasi lagu ini tak hanya soal genre, tapi juga semangat. Dari renungan sendu Andmesh, kini bergema dalam getaran koplo campursari yang mengajak pendengar bergoyang. “Biarkan semua manusia jadi saksi nyata, bahwa memilikimu adalah anug’rah terindah untuk diriku,” begitu lirik yang kini terasa lebih hidup di tangan Niken. Meski ia menyanyikan “Mungkin ku bukanlah yang terbaik, tapi ‘kan kulakukan yang terbaik ‘tuk bahagiakanmu,” versi ini membuktikan bahwa musik bisa terus bereinkarnasi. Dengan aransemen SAFARI MUSIC, “Anugerah Terindah” tak lagi hanya milik pop, tapi jadi milik semua yang merindu.